Berbeda dengan keempat generasi sebelumnya, generasi kelima, 5G, untuk spesifikasi dan persyaratan masih belum disepekati secara resmi oleh asosiasi telekomunikasi internasional seperti ITU. Hal ini disebabkan karena pada 5G pun masih dipilih mana teknologi atau sistem dan fitur yang tepat untuk ditetapkan pada teknologi 5G.
pada saat ini terdapat banyak riset yang masih terus dikembangkan untuk teknologi 5G. Bahkan diperkirakan pada tahun 2020 teknologi 5G baru akan dirilis secara resmi. Adapun beberapa kandidat yang digunakan pada teknologi 5G diantaranya adalah apa teknik modulasi yang digunakan. Teknik modulasi yang digunakan pada 5G diperkirakan bukan seperti pada generasi sebelumnya, yang mana menggunakan sistem FDMA, TDMA, CDMA, atau OFDM. Kandidat teknik modulasi yang sedangkan dikembangkan pada teknologi 5G salah satunya adalah seperti BDMA (Beam Division Multiple Access). BDMA pada sistem 5G menggunakan konsep pembagian beam dari pancar antena.
Antena yang digunakan pada sistem 5G diantaranya adalah antena yang dilengkapi oleh sistem beamforming. Dengan sistem beamforming, maka sinyal dari antena dapat dipancarkan kepada user disuatu arah tertentu, sehingga hal ini dapat meningkatkan efisiensi pada suatu sistem komunikasi. Dengan kata lain untuk menggunakan sistem modulasi BDMA, maka antena harus dilengkapi dengan teknik beamforming. Adapun selain BDMA, terdapat beberapa modulasi yang masih dikembangkan untuk teknologi 5G seperti GFDM (Frequency Division Multiplexing Generalised) , FBMC (Filter Bank Multi-Carrier) , UFMC (Universal Disaring Multicarrier) dan beberapa tipe modulasi lainnya.
Selain itu pada teknologi 5G masih dikembangkan beberapa komponen penunjang pula, seperti jenis antena Massive MIMO. Pada antena jenis ini yaitu dengan menggunakan elemen antena mikrostrip sebanyak 256 elemen, berdasarkan hasil penelitian sebelumnya didapatkan efisiensi spektrum sampai dengan 8x dari antena bts pada umumnya. Namun perlu diketahui bahwa pada jenis antena ini, maka cell network berbeda dengan teknologi sebelumnya, yang mana tidak terdapat handover pada teknologi 5G. Karena konsep yang akan dibentuk dari 5G sendiri terhadap bentukan cell network adalah antena massive mimo akan diletakan pada suatu area (network), sehingga antena tersebut akan menyebarkan sinyal pada sekitaran daerah tersebut dan tidak ada frekuensi re-use yang akan digunakan. Antena pada sistem ini pun dilansir memiliki power yang berbeda dengan bts seperti pada teknologi sebelumnya.
Pada teknologi ini akan dibangun small bts untuk lingkup cell network yang kecil, dengan daya antena (antena massive MIMO) yang rendah, yang mana hal ini akan lebih menghemat sisi biaya yang akan dikeluarkan pula, walaupun biaya infrastruktur teknologi 5G dimungkinkan akan mengeluarkan biaya yang tidak sedikit. Sehingga dapat disimpulkan bahwa teknologi 5G akan membawa keuntungan baik dari sisi performansi teknis 5G dan efisiensi daya yang digunakan.
Jumat, 16 September 2016
Senin, 12 September 2016
Perkembangan Komunikasi Bergerak pada Generasi Keempat (4G)
Perkembangan 4G dimulai dari evolusi generasi ketiga 3G menuju 4G pada tahun 2004, yang mana dimulai dengan diadakannya workshop atau seminar untuk pembahasan radio oleh 3GPP LTE. Hasil dari kesepakatan penetapan definisi untuk teknologi 4G telah didokumentasikan pada laporan teknikal 3GPP dan di-acc pada Juni 2005. Pada sistem 4G ini, hal terpenting yang menarik perhatian terletak pada kecepatan data di setiap cell edge., yang mana kecepatan data minimalnya adalah sebesar 100 Mbps. Selain itu delay yang rendah juga merupakan keunggulan pada sistem 4G, yang mana delay ini juga merupakan salah satu persyaratan teknologi 4G yang sebelumnya juga telah ditetapkan dalam proses penetapan definisi teknologi 4G.
Pada akhir 2005, Desember 3GPP TSG RAN menetapkan modulasi yang digunakan pada sistem 4G yaitu berupa OFDM yang mana pada Desember 2007 akhirnya spesifikasi modulasi ini disetujui sebagai spesifikasi dari 4G/ LTE. Keunikan tersendiri pada sistem OFDM adalah adanya cyclic prefix pada sinyal ini. Cyclic Prefix diberikan pada sinyal OFDM yang mana digunakan untuk menghilangkan overlapping dari sinyal itu sendiri. Sehingga memberikan efek kepada BER yang
kecil dan efisiensi yang baik.Adapun beberapa fitur yang dikembangkan untuk sistem LTE berkembang di tiap tahunnya. Seperti pada Rel-9 (pada Desember 2009) pada tahun ini sistem LTE memiliki sistem Multi standard BS. Adapun pada Maret 2011 salah satu fitur yang ditambahkan pada sistem ini adalah penggunaan sistem antena MIMO, sehingga dapat dikatakan pada tahun ini perkembangan LTE sudah lebih jauh dari sebelumnya, sehingga sistem 4G yang canggih ini dinamakan dengan nama LTE-Advanced yang merupakan integral dari bagian 3GPP. Sampai saat ini perkembangan 4G di Indonesia masih saja berlangsung namun mayoritas penduduk Indonesia dilansir belum sepenuhnya menggunakan teknologi 4G.
Berbeda dengan negara-negara maju lainnya. Hal ini disebabkan atas alat komunikasi yang juga harus diubah apabila user (masyarakat) ingin menggunakan sistem komunikasi ini (4G). Sehingga penggunaan teknologi 4G masih terbilang tidak sebanyak penggunaan teknologi sebelumnya 3G, yang mana telah lebih dahulu dan memiliki periode yang lama untuk digunakan pada khalayak umum.
Pada akhir 2005, Desember 3GPP TSG RAN menetapkan modulasi yang digunakan pada sistem 4G yaitu berupa OFDM yang mana pada Desember 2007 akhirnya spesifikasi modulasi ini disetujui sebagai spesifikasi dari 4G/ LTE. Keunikan tersendiri pada sistem OFDM adalah adanya cyclic prefix pada sinyal ini. Cyclic Prefix diberikan pada sinyal OFDM yang mana digunakan untuk menghilangkan overlapping dari sinyal itu sendiri. Sehingga memberikan efek kepada BER yang
kecil dan efisiensi yang baik.Adapun beberapa fitur yang dikembangkan untuk sistem LTE berkembang di tiap tahunnya. Seperti pada Rel-9 (pada Desember 2009) pada tahun ini sistem LTE memiliki sistem Multi standard BS. Adapun pada Maret 2011 salah satu fitur yang ditambahkan pada sistem ini adalah penggunaan sistem antena MIMO, sehingga dapat dikatakan pada tahun ini perkembangan LTE sudah lebih jauh dari sebelumnya, sehingga sistem 4G yang canggih ini dinamakan dengan nama LTE-Advanced yang merupakan integral dari bagian 3GPP. Sampai saat ini perkembangan 4G di Indonesia masih saja berlangsung namun mayoritas penduduk Indonesia dilansir belum sepenuhnya menggunakan teknologi 4G.
Berbeda dengan negara-negara maju lainnya. Hal ini disebabkan atas alat komunikasi yang juga harus diubah apabila user (masyarakat) ingin menggunakan sistem komunikasi ini (4G). Sehingga penggunaan teknologi 4G masih terbilang tidak sebanyak penggunaan teknologi sebelumnya 3G, yang mana telah lebih dahulu dan memiliki periode yang lama untuk digunakan pada khalayak umum.
Langganan:
Postingan (Atom)
bakteri,virus,atau...... ?
mungkin saya hanya bisa tertawa di sini.. hanya dalam dunia maya saja... pemikiran seseorang memang layaknya seperti tupai, melompat deng...
-
Berikut alamat dan email buat kamu yang mau cetak antena : Lokasi : Bandung Toko Spectra Jln. A. Yani no.34 Tlp. 022 7307470 Fax. 0...
-
Kali ini saya akan membahas dari mana sumber penghasilan laman atau platfrom tersebut. Kalo kata orang jaman dulu, pamali kalo kita membicar...